History

mtsrsGdg1

Kegiatan Yayasan Riyadush Sholihin untuk pertama kali dikelola oleh Badan Pendiri sekaligus Badan Pengurus Yayasan, yaitu: KH.Ahmad Juwahir, K.Jamil, K.Mochamad Mareh, KH.Nachdlori, H.M. Yunus, K.Dul Cholik,  K.Mudasir.
Perjuangan mereka dimulai dari 3 bersaudara yaitu KH.Ahmad Juwahir, K.Jamil, K.Mochamad Mareh dan masyarakat sekitar Purwareja Klampok Banjarnegara.

 

Lembaga tertinggi di Lembaga Pendidikan Yayasan Riyadhus Sholihin ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah semacam badan legislatif yang bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan Yayasan Riyadhus Sholihin. Sementara itu, untuk tugas dan kewajiban kesehariannya, amanat ini dijalankan oleh Badan Pengurus Yayasan Riyadush Sholihin.

Badan Pengurus Yayasan Riyadhus Sholihin merupakan badan eksekutif yang dipilih oleh Badan Wakaf setiap 5 tahun sekali. Dengan demikian Badan Pengurus Yayasan Riyadhus Sholihin adalah mandataris Badan Wakaf yang mendapatkan amanah untuk menjalankan keputusan-keputusan Badan Wakaf dan bertanggung jawab kepada Badan Wakaf Yayasan Riyadhus Sholihin. Adapun lembaga-lembaga lainnya berada dibawah Badan Pengurus Yayasan Riyadhus Sholihin. Badan Wakaf Yayasan Riyadhus Sholihin adalah sebagai berikut: Drs. Kholid Efendi, KH. Ahmad Juwahir, K.Ramelan, K.Chaerun, dan Suparmo.

 

Pada tanggal 15 Agustus 1965 Badan Pengurus mendirikan MTs. Riyadush Sholihin, siswa/santri yang menjadi peserta didik hanya beberapa orang dari penduduk/warga sekitar Madrasah yang belajar dan mengaji Al-Qur’an dan beberapa kitab dasar kepada para pemuda masyarakat sekitar. Tanah dan Bangunan yang digunakan pada awal berdirinya dengan Luas tanah 204 M2 merupakan milik KH. Ahmad Juwahir, kemudian tanah tersebut diwakafkan pada tanggal 1 Agustus 1994 dengan No. W.3/81/VIII/1994 sebagai Nadhir/Badan Wakaf: K.Chairun, Suparmo dan K.Ramelan. Pada tanggal 3 Agustus 1994 memawakafkan Luas tanah 202 M2 dengan No. 2a/82/1994 sebagai Nadhir/Badan Wakaf: KH.Ahmad Juwahir, Suparmo dan Drs.Kholid Efendi.

 

Peningkatan dan perkembangan Yayasan Riyadush Sholihin tidak lepas dari peran Ulama, Pemerintah dan Masyarakat yang pernah berkunjung untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pengajian Akbar maupun pertemuan formal/ informal dalam rangka ulang tahun Yayasan Riyadush Sholihin, kegiatan Ramadhan atau peringatan Hari Besar Islam. Lokasi Yayasan Riyadush Sholihin yang heterogen dan strategis membuat Proses Belajar Mengajar menjadi dinamis dan dipenuhi dengan nilai toleransi yang sangat tinggi. Sikap ini tercermin tidak hanya pada perilaku sehari-hari namun juga pada muatan kurikulum dan ekstra kurikuler yang diberikan, baik untuk program Dinas Pendidikan/Departemen Agama lebih-lebih pada program Kepesantrenannya. Ciri khas inilah yang tetap dipertahankan hingga kini, sehingga siapapun dan dari manapun dapat diterima sebagai siswa/santri selama lulus dalam seleksi penerimaan.

Tenaga edukatif dan administrasi dimulai dengan sukarekawan dari warga sekitar, kemudian meningkat sesuai dengan perjalanan waktu sarana dan prasarana dapat merekrut dari berbagai sekolah/ madrasah maupun universitas/ perguruan tinggi termasuk alumni dari beberapa Pondok Pesantren yang ada di Indonesia.

Leave a comment